Mari bersama Intan Pariwara Mencerdaskan Bangsa

LA GALIGO MENURUT NASKAH NBG 188: JILID 4

Brand / Penerbit : -

* Harga Termasuk Pajak

Rincian Harga Produk

DPP PPh: Rp261.261

DPP Nilai Lain: Rp239.489

PPN 12%: Rp28.739

Ber-PPn Standar Berongkir Dalam Negeri Non-Prakatalog Produk Barang


Kuantitas
(50 Tersedia)

Info Produk

SKU
: SKUDEFAULT-0014545
Kategori
: Barang > Buku Non Teks > Referensi > Semua Jenjang
Merek/Penerbit
:
Kondisi
: Baru
Garansi
:
Dimensi (P x L x T)
: 24.00 cm x 16.00 cm x 2.00 cm = 768.00 cm3
Dimensi Packing
: 25.00 cm x 17.00 cm x 3.00 cm = 1,275.00 cm3
Berat
: 950 gram
Berat Packing
: 1,045 gram
Cetakan
:
SK
:
Tanggal SK
:
UMKM
: NON UMKM
Buatan
: Dalam Negeri
KBKI
:
Waktu & Cara Pengiriman
: Reguler / Jaladara
Jaminan Pengiriman
: -
Status Ketersediaan
: Ready Stock
Tag PPN
: Dikenakan PPN

Deskripsi

Kisah berkisar pada Sawérigading yang berlayar menjelajahi berbagai negen. Pelayaran tersebut, selain untuk melihat tata cara pemerintahan kerajaan yang lain, menghadiri pesta kebesaran, juga pelayaran yang membawanya kepada perjodohan dengan sejumlah sepupu sekalinya. Istri-istri yang kemudian disebut sebagai To Mallimpoé Rute perjalanan yang tak jauh dari Luwuq dalam pelayaran Sawérigading, adalah wilayah kekuasaan dari paman-pamannya Dusung negeri La Tenriangkeq. Ussu negeri To Pakkellareng. Siwa dan Larompong negeri La Tenrigellaq. Lompoq negeri La Temmallureng, Sama negeri I La Lumpongeng, Walinono negeri La Pattaungeng, Buluq negeri La Tenrilekkeq, Sao Lebbaq negeri La Temmallolong, Buakaja negeri La Mappabombang, Baébunta negeri La Tenrioddang, Pompessi negeri La Mattuppuang, Matana negeri La Pattingelleq. Takkébiro negeri La Pangoriseng. Sementara itu, di Alé Luwuq, We Tenriabéng sedang dipersiapkan upacara tuppu juruq-nya: sebuah upacara yang dipimpin oleh Bissu untuk keluar rumah dan menginjakkan kaki di tanah. Wé Tenriabéng sudah dewasa tetapi belum juga diupacarakan. Karena itu, segala upaya dilakukan agar Sawérigading dapat dihalangi supaya tak bertemu pandang dengan saudara kembarnya.

Pada pelayarannya untuk menghadiri pesta merajah tubuh di Maloku, Sawérigading bertemu dengan seorang penguasa dari Kelling. Pertemuan itu membuat mereka menyabung ayam di gelanggang emas. Sawérigading berjanji jika kelak memiliki seorang anak laki-laki, dia akan memakai nama penguasa Kelling tersebut, yaitu I La Galigo.

Pada tahun 2008 Dr. Mukhlis PaEni (seorang peneliti dari Sulawesi Selatan yang telah melakukan berbagai penelitian mengenai La Galigo) dan Dr. Roger Tol (peneliti yang telah banyak melakukan penelitian mengenai La Galigo, bekerja di KITLV, dan terlibat dalam produksi edisi-edisi toks La Galigo), berinisiatif menominasikan La Galigo ke dalam Memory of the World di UNESCO. Pada tahun 2011 akhirnya UNESCO mengakui La Galigo sebagai "Memory of the World atas negara Indonesia dan Belanda

PUSTAKA OBOR INDONESIA

Alamat

Jalan Plaju No.10. Kebon Melati, Tanah Abang, Jakarta Pusat. Kebon Melati, Tanah Abang, Kota Jakarta Pusat, Prov. D.K.I. Jakarta

Rating Toko
PKP Kecil