Deskripsi
Kurikulum 2013 dirancang agar peserta didik tak hanya bertambah pengetahuannya, tetapi juga meningkat keterampilannya dan semakin mulia kepribadiannya. Ada kesatuan utuh antara kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan. Keutuhan ini perlu tercermin dalam pembelajaran Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti. Melalui pembelajaran pengetahuan agama diharapkan dapat terbentuk keterampilan beragama dan terwujud sikap beragama siswa. Tentu saja sikap beragama yang berimbang, mencakup hubungan manusia dengan Penciptanya, hubungan manusia dengan manusia yang lainnya dan hubungan manusia dengan lingkungan/alam sekitarnya. Untuk memastikan keseimbangan ini, pembelajaran pendidikan agama Hindu perlu diberi penekanan khusus terkait dengan budi pekerti. Hakikat budi pekerti adalah sikap atau perilaku seseorang dalam hubungannya dengan Tuhan, diri sendiri, keluarga, masyarakat dan bangsa, serta lingkungan/alam sekitar. Jadi, pendidikan budi pekerti adalah usaha menanamkan nilai-nilai moral ke dalam sikap dan perilaku generasi bangsa agar mereka memiliki kesantunan dalam berinteraksi. Nilai-nilai moral/karakter yang ingin kita bangun antara lain adalah sikap jujur, disiplin, bersih, penuh kasih sayang, punya kepenasaran intelektual, dan kreatif. Di sini pengetahuan agama Hindu yang dipelajari para siswa menjadi sumber nilai dan penggerak perilaku mereka. Sekadar contoh, di antara nilai budi pekerti dalam Hindu dikenal dengan Tri Marga (bakti kepada Tuhan, orangtua, dan guru; karma, bekerja sebaik-baiknya untuk dipersembahkan kepada orang lain dan Tuhan; Jnana, menuntut ilmu sebanyak-banyaknya untuk bekal hidup dan penuntun hidup) dan Tri Warga (dharma, berbuat berdasarkan atas kebenaran; artha, memenuhi harta benda kebutuhan hidup berdasarkan kebenaran, dan kama, memenuhi keinginan sesuai dengan norma-norma yang berlaku). Kata kuncinya, budi pekerti adalah tindakan, bukan sekedar pengetahuan yang harus diingat oleh para siswa, maka proses pembelajarannya mesti mengantar mereka dari pengetahuan tentang kebaikan, lalu menimbulkan komitmen terhadap kebaikan, dan akhirnya benar-benar melakukan kebaikan. Buku Siswa Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti untuk SMA/SMK Kelas XI ini menjabarkan usaha minimal yang harus dilakukan para siswa guna mencapai kompetensi yang diharapkan. Sesuai dengan pendekatan yang digunakan dalam Kurikulum 2013, siswa diajak menjadi berani untuk mencari sumber belajar lain yang tersedia dan terbentang luas di sekitarnya. Peran guru dalam meningkatkan dan menyesuaikan daya serap siswa dengan ketersediaan kegiatan pada buku ini sangat penting. Guru dapat memperkayanya dengan kreasi dalam bentuk kegiatan-kegiatan lain yang sesuai dan relevan yang bersumber dari lingkungan sosial dan lingkungan alam sekitarnya.